Selasa, 28 Oktober 2025

KUR BRI Dorong Pertanian Jadi Sektor Unggulan Nasional

KUR BRI Dorong Pertanian Jadi Sektor Unggulan Nasional
KUR BRI Dorong Pertanian Jadi Sektor Unggulan Nasional

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menegaskan perannya sebagai penggerak utama sektor usaha rakyat di Tanah Air. Hingga September 2025, bank pelat merah ini mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp130,2 triliun, disalurkan kepada lebih dari 2,84 juta debitur di seluruh Indonesia. Angka ini setara dengan 74,40% dari total alokasi KUR BRI tahun 2025 yang ditetapkan sebesar Rp175 triliun.

Capaian tersebut menunjukkan konsistensi BRI dalam memperkuat sektor produktif, terutama sektor pertanian yang kembali menjadi tulang punggung utama penyaluran pembiayaan. Dari total KUR yang disalurkan, sektor pertanian berkontribusi paling besar dengan nilai mencapai Rp58,37 triliun, atau sekitar 44,83% dari keseluruhan pembiayaan KUR BRI.

Komposisi ini menegaskan komitmen BRI untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan memperkuat sektor riil di tengah tantangan ekonomi global. Selain pertanian, sektor produksi lainnya seperti perikanan, perdagangan, industri pengolahan, serta jasa produktif juga mendapat porsi pembiayaan yang cukup besar, mencapai 64,31% dari total penyaluran.

Baca Juga

Prabowo Dorong Sinergi ASEAN Korea Kembangkan Ekonomi Digital

Kontribusi Nyata BRI untuk Penguatan Ekonomi Rakyat

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menjelaskan bahwa penyaluran KUR selama ini tidak hanya berfungsi sebagai instrumen pembiayaan, tetapi juga sebagai katalis penggerak ekonomi rakyat. Ia menilai, program KUR yang dijalankan BRI terbukti mampu memperkuat sektor riil dan membuka peluang kerja baru di berbagai wilayah Indonesia.

Menurutnya, tujuan utama dari program KUR adalah membantu para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar semakin produktif dan mampu naik kelas. Ia menyampaikan bahwa KUR menjadi bagian dari strategi besar BRI dalam membangun ekonomi yang lebih inklusif, dengan UMKM sebagai penopang utamanya.

Hery menegaskan bahwa KUR memiliki dampak jangka panjang terhadap perekonomian nasional. Ia menyebut, melalui KUR, BRI terus berupaya mendorong pelaku UMKM agar tidak hanya bertahan, tetapi juga bertransformasi menjadi usaha yang berdaya saing tinggi. Dengan demikian, kontribusi mereka terhadap pertumbuhan ekonomi nasional akan semakin kuat dan berkelanjutan.

Ia menambahkan bahwa komitmen BRI terhadap UMKM bukan hanya sebatas penyaluran dana, tetapi juga mencakup pendampingan, pelatihan, dan peningkatan kapasitas bisnis bagi para pelaku usaha kecil agar dapat mengelola modal dengan lebih efektif.

Kinerja Penyaluran KUR Terus Tumbuh Konsisten

Sejak pertama kali diluncurkan secara nasional pada 2015, program KUR BRI terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data hingga akhir September 2025, sekitar 18 dari setiap 100 rumah tangga di Indonesia tercatat telah memperoleh akses terhadap fasilitas KUR BRI.

Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada 2022, jangkauan KUR BRI baru mencapai 14 rumah tangga dari setiap 100, sementara pada 2023 meningkat menjadi 15 rumah tangga. Tren positif ini memperlihatkan kemampuan BRI dalam memperluas inklusi keuangan hingga ke pelosok daerah.

Secara kumulatif, sejak 2015 hingga September 2025, total penyaluran KUR BRI telah mencapai Rp1.387 triliun dengan penerima manfaat sebanyak 45,5 juta debitur. Jumlah tersebut tidak hanya menggambarkan skala besar penyaluran dana, tetapi juga menunjukkan keberhasilan BRI dalam memperluas jangkauan layanan ke sektor produktif yang selama ini menjadi tumpuan ekonomi rakyat.

Pihak BRI menilai capaian ini menjadi bukti nyata peran bank dalam mendukung pembiayaan produktif secara berkelanjutan. Selain mendorong peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat kecil, KUR juga memberikan efek ganda terhadap peningkatan konsumsi domestik dan penyerapan tenaga kerja di daerah.

Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan

Hery Gunardi menilai keberhasilan BRI dalam menyalurkan KUR sejauh ini merupakan bagian dari tanggung jawab perusahaan dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional. Ia menjelaskan bahwa melalui akses pembiayaan yang lebih mudah, masyarakat kecil dapat berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah masing-masing.

Ia juga menyampaikan bahwa BRI tidak hanya menyalurkan kredit, tetapi juga memperkuat sistem pendukung usaha melalui digitalisasi dan integrasi layanan keuangan. Hal ini memungkinkan pelaku UMKM untuk mengakses pembiayaan dengan lebih cepat, efisien, dan transparan.

Lebih lanjut, Hery menegaskan bahwa BRI akan terus berkomitmen menjadi mitra utama bagi UMKM Indonesia dalam menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Ia menilai peran UMKM sangat penting, bukan hanya sebagai penyerap tenaga kerja terbesar di Tanah Air, tetapi juga sebagai motor utama penggerak ekonomi rakyat di berbagai sektor.

Dengan basis nasabah yang luas, jaringan layanan yang menjangkau pelosok, serta pemanfaatan teknologi digital, BRI optimistis dapat mempertahankan perannya sebagai lembaga keuangan yang paling dekat dengan masyarakat kecil. Ke depan, strategi penyaluran KUR akan difokuskan untuk mendukung sektor-sektor yang memiliki dampak langsung terhadap ketahanan pangan, energi, dan keberlanjutan lingkungan.

Hery menegaskan bahwa capaian hingga kuartal III/2025 ini menunjukkan BRI telah berada di jalur yang tepat dalam memperkuat pembiayaan produktif nasional. Ia menutup keterangannya dengan menyebut bahwa BRI akan terus menjaga komitmen untuk mendorong ekonomi rakyat tumbuh secara inklusif dan berdaya saing global.

Harapan Terhadap Sektor Pertanian dan UMKM

Sektor pertanian yang menjadi penerima terbesar KUR BRI diharapkan dapat terus tumbuh dan berinovasi. Pembiayaan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan hasil panen dan produktivitas petani, tetapi juga memperkuat rantai pasok pangan nasional.

Dengan dukungan KUR, petani diharapkan mampu beralih ke sistem pertanian modern berbasis teknologi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan mereka. Selain itu, program ini juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru di daerah pedesaan serta mengurangi ketimpangan ekonomi antarwilayah.

Dalam konteks yang lebih luas, keberhasilan BRI dalam menyalurkan KUR kepada jutaan debitur menunjukkan bagaimana sinergi antara sektor keuangan dan sektor riil dapat memperkuat fondasi ekonomi nasional. Pembiayaan produktif yang diarahkan ke sektor-sektor prioritas seperti pertanian, perikanan, dan industri pengolahan diharapkan mampu menjaga stabilitas ekonomi sekaligus meningkatkan daya saing bangsa.

Melalui langkah-langkah strategis tersebut, BRI menegaskan kembali komitmennya sebagai bank rakyat yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga pada misi sosial untuk memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat Indonesia.

Muhammad Anan Ardiyan

Muhammad Anan Ardiyan

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Bank BTN Optimistis Pertahankan Laba hingga Akhir Tahun

Bank BTN Optimistis Pertahankan Laba hingga Akhir Tahun

Saham Antam Melesat, Investor Optimistis Setelah Kinerja Cemerlang

Saham Antam Melesat, Investor Optimistis Setelah Kinerja Cemerlang

Bank Panin Optimalkan Efisiensi Operasional Hadapi Tekanan Laba

Bank Panin Optimalkan Efisiensi Operasional Hadapi Tekanan Laba

Bank Digital AGRO, BBYB, dan DNAR Pacu Pertumbuhan Kinerja 2025

Bank Digital AGRO, BBYB, dan DNAR Pacu Pertumbuhan Kinerja 2025

OJK Dorong Manajer Investasi Perluas Akses Dana Pensiun

OJK Dorong Manajer Investasi Perluas Akses Dana Pensiun