Intip 5 Saham Christopher Tjia di Bursa Efek Indonesia dan Profil Bisnisnya
- Jumat, 24 Oktober 2025
JAKARTA - Christopher Tjia dikenal sebagai pengusaha yang mengendalikan PAM Group, grup perusahaan dengan portofolio beragam. Bisnisnya meliputi sektor pertambangan, properti, hingga produksi minuman beralkohol.
Di Bursa Efek Indonesia, namanya tercatat sebagai penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham sejumlah emiten. Beberapa saham tersebut antara lain BSBK, PAMG, NICL, STRK, dan KBAG.
1. PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK)
Baca Juga
BSBK bergerak di bidang properti dan real estate, menjadi pengembang kawasan niaga terbesar di Balikpapan. Balikpapan Superblock memiliki ruko, apartemen, hotel, dan pusat perbelanjaan seperti Mal E-Walk dan Pentacity Mal.
Christopher Tjia menguasai 10 miliar saham BSBK, setara 39,85 persen dari total saham. Kepemilikan ini menjadikannya pengendali utama perusahaan properti tersebut.
2. PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG)
PAMG merupakan pengembang properti yang beroperasi di Riau, khususnya Pekanbaru. Perusahaan ini membangun Mal Pekanbaru serta hotel berbintang lima, Grand Jatra Hotel.
Tjia tercatat menguasai 2,13 miliar saham atau 68,24 persen dari total saham PAMG. Hal ini membuatnya sebagai pengendali utama pengembangan properti di kota tersebut.
3. PT Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG)
KBAG fokus pada pembangunan apartemen low rise dan rusunami di Balikpapan. Meskipun Tjia tidak tercatat sebagai pengendali saham, ia tetap sebagai penerima manfaat akhir dari perusahaan ini.
Peran Tjia menegaskan strateginya dalam mendiversifikasi aset properti di berbagai kota. Kepemilikan saham ini memberikan pengaruh signifikan meskipun tidak langsung mengendalikan manajemen.
4. PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK)
STRK bergerak di bidang produksi minuman beralkohol dengan merek Stark Beer, Nord, Kaja, Arak Legong, Arak Bumbung, Wija, dan Bali Sip. Perusahaan berdiri pada 2010 dan berlokasi di Denpasar, Bali, dengan seluruh produksi berada di Bali.
Christopher Tjia tercatat sebagai pengendali sekaligus penerima manfaat akhir perusahaan. Kepemilikan ini menunjukkan keterlibatannya langsung dalam sektor minuman beralkohol.
5. PT PAM Mineral Tbk (NICL)
NICL bergerak di industri pertambangan nikel, beroperasi sejak 2008. Lokasinya mencakup Konawe Utara dan Teluk Bungku di Sulawesi, menjadi bagian penting dari sektor sumber daya alam.
Tjia tercatat sebagai penerima manfaat akhir, meski tidak menjadi pengendali saham. Hal ini menunjukkan strategi investasi jangka panjangnya dalam sektor pertambangan.
Strategi Investasi dan Diversifikasi
Portofolio saham Christopher Tjia menunjukkan diversifikasi yang luas dari properti hingga pertambangan dan minuman. Strategi ini membantu meminimalkan risiko dan meningkatkan potensi pertumbuhan di berbagai sektor industri.
Kepemilikan di berbagai perusahaan publik sekaligus memberikan pengaruh dan fleksibilitas finansial. Tjia memanfaatkan posisi sebagai ultimate beneficial owner untuk mengoptimalkan keuntungan dan pengembangan bisnis.
Portofolio Saham yang Beragam
Saham milik Christopher Tjia di BEI mencerminkan profil pengusaha yang aktif di berbagai sektor. Dari properti, pertambangan, hingga minuman beralkohol, semua saham dikelola dengan strategi diversifikasi yang matang.
Kepemilikan baik sebagai pengendali maupun penerima manfaat akhir menegaskan pengaruhnya dalam industri. Investor dan pengamat pasar dapat menilai potensi dan stabilitas bisnisnya dari struktur portofolio ini.
Nathasya Zallianty
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Rumah Subsidi Jadi Solusi Nyata, Bukan Sekadar Angan Masyarakat Indonesia
- Jumat, 24 Oktober 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
PLTA Poso, Energi Hijau yang Menyala dari Jantung Sulawesi
- 24 Oktober 2025
3.
Sinergi Energi Hijau, PLN Mantapkan Arah Proyek WTE Nasional
- 24 Oktober 2025
4.
PLN IP Wujudkan Energi Berkeadilan Lewat Cahaya di Suralaya
- 24 Oktober 2025













