Ibu Negara Brasil Terkesan Program MBG Indonesia Cepat Berkembang
- Sabtu, 25 Oktober 2025
JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia menarik perhatian dunia internasional, khususnya Ibu Negara Brasil, Janja Lula da Silva.
Meski baru berjalan sepuluh bulan, MBG sudah menjangkau lebih dari 30 juta anak, capaian yang mengesankan jika dibandingkan dengan program serupa di Brasil yang telah berjalan lebih dari tujuh dekade.
Kesan positif ini disampaikan oleh juru bicara Badan Gizi Nasional (BGN), Dian Fatwa, usai meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG di Halim, Jakarta Timur.
Baca Juga
“Ibu Negara cukup impressed ya, karena kita baru memulainya 10 bulan, sementara mereka sudah memulai sejak tahun 1955 dan baru mencapai 40 juta penerima manfaat,” kata Dian.
Dian menekankan bahwa capaian Indonesia tergolong luar biasa karena dalam waktu singkat sudah mendekati capaian Brasil. “Sepuluh bulan sudah mencapai 37 juta, dan kita sebetulnya hanya tiga juta lagi dari mereka. Jadi Ibu Negara cukup terkesan dengan apa yang sudah kami capai dalam waktu singkat,” tambahnya.
Tantangan dan Apresiasi Ibu Negara Brasil
Pelaksanaan program sebesar MBG tentu tidak selalu mulus. Dian mengungkapkan, Ibu Negara Brasil memahami tantangan tersebut. “Beliau cukup paham dalam perjalanannya pasti ada tantangan, tapi secara umum beliau sangat mengapresiasi kemajuan Indonesia,” imbuh Dian.
Program MBG yang digagas pemerintah Indonesia telah menunjukkan perkembangan signifikan dalam waktu singkat. Hal ini memberikan gambaran bahwa strategi program berbasis sekolah dapat dijalankan secara efektif, meski masih banyak tantangan yang harus dihadapi, termasuk logistik, distribusi, dan kualitas gizi.
Pertemuan sebagai Wadah Belajar Bersama
Staf Khusus Menko Pangan Bidang Kebijakan Strategis, Meizani Irmadhiany, menyebut bahwa kunjungan Ibu Negara Brasil menjadi ajang saling belajar antara kedua negara.
“Ibu Negara Brasil itu juga merupakan duta school meal program di negaranya. Beliau sangat concern terhadap kesehatan anak-anak dan integrasi kebijakan pangan dengan sektor lain,” ujar Meizani.
Di Brasil, program makan bergizi telah terintegrasi dengan berbagai kebijakan seperti pertanian, pemberdayaan masyarakat, dan ekonomi lokal. “Jadi makan bergizi di sana terhubung langsung dengan farming program dan pengembangan ekonomi lokal. Itu yang juga menjadi pelajaran bagi kita,” jelasnya.
Pertemuan ini memberikan wawasan baru bagi Indonesia tentang bagaimana mengelola program makanan bergizi yang tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak, tetapi juga memberi dampak positif bagi komunitas lokal dan pertanian.
Integrasi Ekonomi Lokal dan Keberlanjutan
Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan, Nani Hendiarti, menekankan pentingnya integrasi ekonomi lokal dalam program MBG.
“Ekonomi lokalnya juga digabungkan. Jadi bahan pangan untuk program makan bergizi diambil dari petani sekitar wilayah sekolah. Itu menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan,” jelas Nani.
Selain itu, Nani menekankan peran Brasil sebagai contoh global melalui School Meal Coalition, inisiatif internasional yang mempertemukan negara-negara untuk berbagi praktik terbaik penyediaan makanan bergizi di sekolah. “Program itu baru diadakan pertemuan internasionalnya di Brasil,” katanya.
Keberhasilan Brasil menunjukkan bahwa program makan bergizi yang terintegrasi dengan ekonomi lokal dapat menciptakan sistem yang berkelanjutan, sekaligus memperkuat ketahanan pangan di tingkat komunitas.
Belajar dari Pengalaman Brasil
Brasil telah melaksanakan program makan bergizi selama lebih dari tujuh dekade, dan terbukti mampu mempertahankan keberlanjutan program. Nani menambahkan, Indonesia kini meniru praktik tersebut, termasuk cara mengukur keberhasilan program school meal di Brasil.
“Jadi memang Brasil ini sangat interest, maju juga, sudah lebih dulu dan sudah terbukti sustain atau berkelanjutan. Tadi kami tanya salah satunya bagaimana mengukur sukses dari program school meal programnya mereka,” lanjut Nani.
Pelajaran utama dari Brasil adalah pentingnya integrasi antara program makan bergizi, ekonomi lokal, pertanian, dan pendidikan.
Pendekatan ini membantu memastikan bahwa manfaat program dirasakan secara luas, tidak hanya bagi anak-anak, tetapi juga bagi komunitas dan sektor pertanian lokal.
Indonesia Tingkatkan Kualitas Program MBG
Indonesia kini berupaya tidak hanya memperluas jangkauan MBG, tetapi juga meningkatkan kualitas pelaksanaannya. Nani menekankan bahwa instruksi Presiden menuntut program ini berkembang secara menyeluruh.
“Kalau Brasil sudah tujuh dekade meningkatkan kualitasnya, kita juga dituntut oleh Pak Presiden untuk tidak hanya memperluas jangkauan, tapi juga meningkatkan kualitas pelaksanaan MBG,” tegas Nani.
Fokus peningkatan kualitas mencakup penyediaan menu bergizi, pemantauan kualitas makanan, distribusi yang tepat waktu, serta pelibatan guru dan orang tua untuk memastikan anak-anak menerima manfaat maksimal dari program.
Pelibatan Komunitas dan Ekonomi Lokal
Pelajaran penting lain dari pengalaman Brasil adalah integrasi ekonomi lokal dalam program makanan sekolah. Petani lokal dilibatkan sebagai pemasok bahan pangan, sehingga menciptakan ekosistem yang berkelanjutan.
Pendekatan ini tidak hanya memastikan ketersediaan bahan pangan yang segar dan bergizi, tetapi juga mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. Dengan cara ini, program makan bergizi berperan ganda: meningkatkan gizi anak-anak sekaligus mendukung ekonomi lokal.
Kunjungan Ibu Negara Brasil ke dapur MBG di Jakarta menjadi bukti bahwa program MBG Indonesia mendapat pengakuan internasional. Meski baru berjalan 10 bulan, MBG telah menjangkau puluhan juta anak, hampir menyamai capaian Brasil yang telah berjalan lebih dari 70 tahun.
Pertemuan ini membuka peluang belajar dari praktik terbaik Brasil, termasuk integrasi ekonomi lokal, pertanian, dan pemberdayaan masyarakat. Indonesia kini fokus tidak hanya memperluas jangkauan MBG, tetapi juga meningkatkan kualitas pelaksanaan program agar lebih berkelanjutan.
Dengan strategi ini, MBG diharapkan menjadi program yang menguntungkan anak-anak, sekolah, petani lokal, dan masyarakat luas, sekaligus menjadi contoh bagi negara lain dalam menyediakan makanan bergizi di sekolah.
Program MBG kini tidak hanya soal jumlah penerima, tetapi juga kualitas, keberlanjutan, dan integrasi ekonomi lokal, menjadikannya model inovatif bagi negara-negara lain.
Sindi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
BRI Peduli Salurkan Perahu Literasi Tingkatkan Pendidikan Anak Pulau Pesisir Tolitoli
- Sabtu, 25 Oktober 2025
Berita Lainnya
Wuling Aishang A100C Meluncur, Mobil Listrik Murah Saingi BYD Atto 1
- Sabtu, 25 Oktober 2025
Terpopuler
1.
BCA Weekend Banking 2025: Daftar Cabang Buka Sabtu Minggu
- 25 Oktober 2025
2.
Lowongan BNI Fresh Graduate Tersedia Hingga Akhir Oktober 2025
- 25 Oktober 2025
3.
Saldo Minimum Nasabah Prioritas Bank Nasional Terbaru Tahun 2025
- 25 Oktober 2025
4.
5.
BTN Dorong Inovasi Properti Lewat Kompetisi Housingpreneur 2025
- 25 Oktober 2025













